BerandaMarketingSEOApa itu User Experience (UX)? Definisi, Cara Menerapkannya untuk SEO

Apa itu User Experience (UX)? Definisi, Cara Menerapkannya untuk SEO

Author

Last Modified

Saat pengguna mengunjungi website ataupun aplikasi yang lambat, sulit dinavigasi, dan memiliki tampilan berantakan, mereka akan meninggalkan website atau aplikasi tersebut tanpa pikir panjang. Sebaliknya, pengguna yang merasa nyaman dan puas terhadap website Anda memiliki kemungkinan besar untuk berkunjung kembali.

User experience, atau biasa disingkat UX adalah faktor krusial yang tidak hanya mempengaruhi kepuasan pengguna namun juga keberhasilan bisnis Anda di ranah digital. Karena dengan UX yang baik, website dan aplikasi Anda akan dapat memberikan kepuasan terhadap pengguna yang berkunjung.

Artikel ini akan menjelaskan apa itu UX secara mendalam, kenapa hal ini penting, dan bagaimana cara menerapkannya untuk mendapatkan hasil terbaik, tidak hanya untuk pengguna namun juga dari segi SEO tersendiri.

Apa itu User Experience?

Apa itu User Experience
Apa itu User Experience

Dilansir dari NN Group, user experience adalah pengalaman keseluruhan yang dirasakan oleh pengguna ketika mereka berinteraksi dengan sebuah produk, layanan, atau sistem. Dalam konteks digital, UX merujuk pada bagaimana perasaan dan pengalaman pengguna saat menggunakan website atau aplikasi.

Tujuan utama UX adalah menciptakan pengalaman yang positif sehingga pengguna dapat dengan mudah mencapai tujuan mereka, seperti menemukan informasi, membeli produk, atau mendaftar layanan.

UX tidak hanya terbatas pada desain antarmuka, tetapi mencakup seluruh aspek interaksi pengguna dengan produk, baik itu fisik maupun digital.

Contoh sederhana UX dalam kehidupan sehari-hari adalah kemudahan navigasi dalam sebuah website e-commerce. Jika pengguna dapat menemukan produk yang mereka cari dengan cepat, menambahkannya ke keranjang, dan menyelesaikan pembayaran tanpa hambatan, maka UX dianggap baik.

Perbedaan UX dan UI

User experience (UX) dan user interface (UI) sering kali disalahartikan sebagai hal yang sama, padahal keduanya memiliki fokus yang berbeda namun saling melengkapi. Berikut adalah perbedaan utama yang dapat Anda temukan antara UX dan UI:

Definisi:

  • UX berkaitan dengan keseluruhan pengalaman pengguna saat menggunakan suatu produk atau layanan, termasuk bagaimana produk tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna.
  • UI berkaitan dengan aspek visual dan interaktif dari sebuah produk, seperti tata letak, warna, tombol, dan elemen grafis lainnya.

Tujuan:

  • UX bertujuan untuk memastikan bahwa produk tersebut bermanfaat, mudah digunakan, dan memberikan nilai kepada pengguna.
  • UI bertujuan untuk menciptakan desain yang menarik dan intuitif yang memandu pengguna dalam berinteraksi dengan produk.

UI masih termasuk bagian dari UX, namun perlu diperhatikan bahwa UI merupakan bagian sendiri yang membahas hal desain dengan lebih spesifik. Mengintegrasikan UX dan UI sebagai satu kesatuan adalah hal yang penting untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna.

Kenapa User Experience Penting?

User experience adalah komponen penting dalam dunia digital karena hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada berbagai aspek bisnis dan juga kinerja website atau aplikasi, antara lain:

Meningkatkan Kepuasan Pengguna

UX yang baik membantu pengguna merasa nyaman dan puas saat menggunakan website atau aplikasi Anda. Pengalaman yang positif ini cenderung membuat pengguna kembali menggunakan website Anda secara berulang.

Mempermudah Pengguna Menggunakan Website

UX bertujuan untuk memastikan pengguna dapat menggunakan website ataupun aplikasi Anda dengan mudah. Pengguna tidak akan kebingungan dengan cara navigasi, dan bagaimana mencari suatu informasi di website atau aplikasi Anda.

Memastikan Informasi Sesuai Kebutuhan Pengguna

UX bukan hanya soal kecepatan situs, desain, namun juga bagaimana produk atau informasi yang ada di situs web dan aplikasi memenuhi kebutuhan dan pertanyaan yang diajukan pengguna. Copy atau tulisan yang ada di suatu situs web harus dapat menjawab pertanyaan atau kebutuhan pengguna dengan baik.

Misalnya, format penulisan mudah dibaca, terdapat penggunaan heading tag yang memisahkan tulisan menjadi beberapa bagian, bullet-point, hingga menggunakan gambar atau ilustrasi yang memudahkan pemahaman.

Mengurangi Bounce Rate

Website dan aplikasi dengan UX yang buruk biasanya membuat pengguna langsung meninggalkan halaman tanpa melakukan interaksi lainnya, hal ini disebabkan oleh kecepatan yang lambat, atau hal lain seperti desain yang buruk.

Memiliki UX yang optimal dapat membuat pengunjung betah di halaman website Anda, yang dapat mengurangi bounce rate, meningkatkan waktu kunjungan, dan memperbesar kemungkinan konversi pelanggan.

Meningkatkan Konversi dan Penjualan

Bagi bisnis, terutama yang memiliki situs e-commerce, pastinya ingin memiliki tingkat penjualan yang tinggi. Dalam hal ini, UX memastikan navigasi yang mudah, desain yang menarik, dan proses checkout yang sederhana sehingga dapat membantu meningkatkan tingkat konversi.

Meningkatkan Performa SEO

Dari segi SEO sendiri, mesin pencari seperti Google mempertimbangkan pengalaman pengguna sebagai salah satu ranking factor mereka. Misalnya, Google mewajibkan pemilik website untuk memperhatikan aspek Core Web Vitals dan penggunaan HTTPS pada website jika ingin mendapat peringkat yang lebih baik di hasil pencarian.

Tidak hanya itu, UX memastikan informasi yang terdapat di sebuah website dapat dibaca dengan mudah oleh pengguna. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Anda bisa menerapkan heading tag, bullet point, dan juga gambar atau visual lainnya.

Jenis User Experience

Untuk memahami bagaimana UX diterapkan, penting untuk mengetahui elemen-elemen utamanya:

  • Visual Design: Fokus pada elemen desain, seperti tata letak, warna, tipografi, dan gambar sehingga menciptakan kesan pertama yang positif. UI masih termasuk dalam bagian jenis UX visual, namun tentunya UI tidak dapat digantikan oleh UX saja.
  • Interaction: Berhubungan dengan bagaimana pengguna berinteraksi dengan website. Menu navigasi, waktu loading yang cepat, dan responsivitas adalah aspek utama UX interaksi.
  • Information: Kualitas konten yang relevan, jelas, dan mudah dipahami sangat memengaruhi UX. Konten yang tidak relevan atau sulit dimengerti dapat membuat pengguna merasa frustrasi.

Cara Menerapkan User Experience

Menerapkan UX yang baik memerlukan pendekatan yang terstruktur dan fokus pada pemenuhan kebutuhan pengguna. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

Menentukan Tujuan dan Sasaran

Menentukan tujuan dan sasaran dari sebuah website atau aplikasi yang akan dikembangkan adalah langkah pertama yang penting dilakukan setiap pelaku bisnis. Hal ini melibatkan:

  • Mengidentifikasi Kebutuhan Bisnis: Apa tuntutan dan goals yang ingin dicapai dengan produk ini? Apa masalah bisnis yang diselesaikan dengan adanya produk ini?
  • Menentukan Target Pengguna: Siapa yang akan menggunakan produk ini?

Melakukan Riset UX

UX memastikan kebutuhan pengguna dapat terpenuhi, maka dari itu penting bagi perusahaan untuk melakukan riset mengenai kebutuhan dan perilaku pengguna. Aktivitas yang dapat Anda lakukan adalah:

  • Wawancara Pengguna: Menggali pemahaaman yang lebih mendalam terkait kebutuhan serta permasalahan mereka.
  • Survei: Mengumpulkan data kuantitatif dari calon pengguna.
  • Analisis Kompetitor: Melihat bagaimana produk sejenis bekerja dan belajar dari kelebihan serta kekurangannya.

Analisis dan Perencanaan

Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis untuk menghasilkan wawasan penting. Beberapa langkah yang dilakukan adalah:

  • Membuat User Personas: Profil representatif pengguna yang membantu tim memahami kebutuhan pengguna.
  • Mengidentifikasi Customer Journey Mapping: Mengidentifikasi setiap tahapan interaksi pengguna dengan produk.
  • Menentukan Fitur Utama: Menyusun prioritas fitur yang akan dikembangkan.

Membuat Desain

Pada tahap ini, fokusnya adalah menciptakan desain antarmuka yang intuitif dan estetis yang juga sesuai dengan analisis dan perencanaan sebelumnya. Aktivitas meliputi:

  • Wireframing: Membuat kerangka dasar tampilan untuk mengorganisasi konten.
  • UI Design: Merancang komponen visual, termasuk warna, tipografi, ikonografi, dan desain visual lainnya.
  • Interaction Design: Mendesain bagaimana elemen-elemen di antarmuka berinteraksi dengan pengguna.

Membuat Prototipe

Prototipe adalah model awal produk yang memungkinkan pengujian ide sebelum implementasi penuh. Prototipe bisa berupa:

  • Low-Fidelity Prototypes: Sketsa kasar atau mockup.
  • High-Fidelity Prototypes: Prototipe interaktif yang mendekati produk akhir.

Melakukan Uji Coba

Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa desain memenuhi kebutuhan pengguna dan mencari area-area yang dapat diperbaiki ataupun ditingkatkan. Beberapa metode yang umum digunakan:

  • Usability Testing: Memantau cara pengguna berinteraksi dengan prototipe untuk mengidentifikasi pengalaman mereka.
  • Feedback Loops: Mengumpulkan umpan balik dari pengguna.
  • Iterative Testing: Memperbaiki desain berdasarkan hasil pengujian.

Meluncurkan Aplikasi/Website

Setelah semua tahap telah selesai dan produk dianggap siap, langkah berikutnya adalah meluncurkannya ke pasar. Aktivitas peluncuran meliputi:

  • Deployment: Mengunggah website atau aplikasi ke server atau platform.
  • Marketing: Menarik pengguna baru dengan strategi pemasaran yang efektif.
  • Monitoring: Memantau performa produk untuk mendeteksi masalah atau peluang perbaikan.

Melakukan Iterasi dan Penyempurnaan

UX adalah proses yang berkelanjutan, bahkan setelah website atau aplikasi itu sudah diluncurkan dan diakses publik. Tahapan ini diperlukan untuk memastikan produk benar-benar sesuai kebutuhan pengguna. Berdasarkan data dari penggunaan nyata, produk terus ditingkatkan melalui:

  • Analisis Data: Memanfaatkan analitik data guna memahami pola perilaku pengguna.
  • Feedback Pengguna: Mendengarkan masukan dari pengguna.
  • Peningkatan Fitur: Menambahkan atau memperbaiki fitur berdasarkan kebutuhan pengguna.

Tips Optimasi User Experience untuk SEO

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Google menggunakan UX sebagai salah satu sinyal untuk menentukan peringkat sebuah situs web. Maka dari itu, penting untuk memastikan UX Anda dapat membantu website Anda meraih peringkat yang lebih tinggi.

Buat Struktur dan Konten yang Baik

Memastikan bahwa konten Anda dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pengguna dengan baik adalah hal pertama yang perlu Anda perhatikan. Buatlah konten yang bernilai, original, dan juga relevan dengan target audiens bisnis Anda.

Selanjutnya, pastikan bahwa struktur konten mudah dibaca sehingga membantu pengguna memahami informasi dengan lebih mudah. Anda dapat menggunakan heading tag (H1, H2, H3) yang sesuai untuk memudahkan pengguna dan mesin pencari memahami isi halaman.

Selain itu, pastikan paragraf Anda tidak terlalu panjang, karena paragraf panjang akan melelahkan mata pembaca. Anda juga bisa menggunakan poin-poin dalam bentuk daftar dan menambahkan visualisasi gambar untuk membuat konten lebih menarik serta mudah dimengerti.

Optimasi Kecepatan Website

Memiliki website yang cepat sudah menjadi suatu keharusan jika Anda tidak ingin pengunjung website Anda langsung pergi meninggalkan website Anda. Anda dapat melakukan diskusi dengan developer Anda mengenai bagaimana cara optimasi yang tepat.

Namun, pada dasarnya, Anda dapat menggunakan server yang lebih cepat, optimasi gambar, mengaktifkan kompresi GZIP atau Brotli, lazy loading, cache, hingga minifikasi file CSS, JS, dan HTML.

Anda dapat melihat kecepatan website Anda menggunakan bantuan PageSpeed Insight. Alat tersebut juga akan memberikan informasi mengenai analisis core web vitals, yaitu metrik yang menilai pengalaman pengguna pada website Anda.

Pastikan Desain Responsif

Saat ini, penggunaan smartphone meningkat dengan pesat, Google sendiri mengutamakan mobile first indexing dalam merayapi dan mengindeks halaman web. Maka dari itu, memastikan halaman website Anda dapat responsif di berbagai perangkat, terutama mobile adalah suatu kewajiban.

Terapkan Internal Linking

Internal link adalah link yang merujuk ke halaman lain di website yang sama yang membantu pengguna dan mesin pencari menavigasi dan memahami struktur website Anda. Dalam konteks UX, internal link membantu pengguna mendapatkan informasi mengenai suatu topik yang dibahas di artikel dengan lebih mendalam.

Kesimpulan

User experience adalah aspek fundamental dalam pengembangan produk, aplikasi, dan juga website untuk menciptakan interaksi yang nyaman dan memuaskan bagi pengguna. Dengan memprioritaskan kebutuhan pengguna, UX membantu membangun produk yang tidak hanya fungsional namun juga bermakna bagi pengguna.

Dalam konteks SEO, UX yang baik dapat meningkatkan visibilitas website Anda di mesin pencari, mengurangi bounce rate, dan pada akhirnya meningkatkan konversi. Menerapkan prinsip UX dan mengintegrasikannya ke dalam strategi SEO Anda akan menciptakan website yang ramah pengguna dan efektif dalam mencapai tujuan bisnis.

Pici
Picihttps://depici.com/
Muhammad Fikri Abdul Zaki, atau biasa dipanggil Pici, adalah seorang Digital Marketer dan SEO Specialist dengan pengalaman kurang lebih 6 tahun di dunia digital. Pici saat ini sedang menempuh pendidikan Manajemen Marketing di UNY. Dengan pengalaman yang dimiliki, Pici telah menekuni strategi digital untuk membantu bisnis meningkatkan performa dan memperkuat eksistensi mereka secara online.
Recent posts